BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, March 27, 2013

Sisi


Manusia punya sisi. Baik dan buruk, bukan?
Kertas putih yang bersih pun bila ada titik hitamnya, kita melihat titik hitam itu.
Padadal kertas putih yang masih bersih amatlah besar.
Analogi sederhana, benar adanya. Kita kebanyakan seperti itu.
Mengingat kejelekan orang lain, padahal kebaikannya jauh lebih banyak. Terlupakan?

Mungkin kita sendiri belum instropeksi, bagaimana pandangan orang lain terhadap kita.
Menganggap diri kita baik, dan tidak merasa menyakiti siapapun.
Percayalah, duri yang tidak terlihat itu benar adanya. Kita? Tidak melihat dan merasakan.
Kita hanya menganggap orang lain yang menyakiti kita.

Memang, tidak mudah melihat dengan berbagai perspektif.
Tapi itu keharusan. Karena kacamata kita, yang menganggap benar hanya kita, bukan orang lain.
Kita hanya merasakan saat sisi buruk orang lain keluar.
Saat kita berusaha menghadapinya dengan kesabaran kita, kita merasa kita yang sabar.
Tapi tidak merasa saat sisi buruk kita sendiri yang keluar. Tidak sadar saat orang lain sabar atas kita.

Terkadang, kita membicarakan orang lain, sisi buruknya.
Tanpa kita sadari orang lain-pun membicarakan sisi buruk kita.
Hanya saling menilai dalam diri masing-masing, membicarakan dengan orang lain dan bukan orang yang dituju.

Berkacalah, berinstropeksilah.
Kritik itu memang pedas, tapi amat baik.
Sayangnya tidak banyak yang berani mengutarakannya.